Sabtu, 26 Maret 2011

INTERVENSI SCIENCE DALAM PSIKOLOGI KELUARGA: Sebuah Bidang Baru dalam Ilmu Pengetahuan dan Prakteknya







Howard A. Liddle
James H. Bray
Ronald F. Levant
Daniel A. Santisteban

Pada dua dekade yang terakhir telah menjadi saksi suatu peningkatan yang dramatis dalam penelitian psikologis terhadap pasangan suami istri dan keluarga dan perkembangan intervensinya untuk menangani permasalahan keluarga dan perkawinan. Peningkatan dalam bidang kepentingan ini mengarah pada perkembangan psikologi keluarga sebagai sebuah bidang khusus yang diidentifikasi dalam lingkup psikologi. Cabang terapan ini juga berkembang secara cepat selama dekade terakhir. Bukti-bukti pada beberapa kemajuan menunjukkan bahwa kita memiliki sub bidang khusus dalam psikologi keluarga –intervensi science dalam psikologi keluarga. Bab ini memberikan sebuah gambaran ikhtisar tentang subbidang khusus dan mengajukan bidang baru terhadap ekspansi dan penelitian di masa depan.
Intervensi psikologi keluarga saat ini melibatkan perhatian intervensi dan penilaian pada berbagai sistem dan tingkat pengaruh sosial, meliputi pengaruh tetangga, masyarakat, sekolah dan teman (Alexander, Holtzworth-Monroe, & Jameson, 1994; Forgatch, Patterson, & Ray, 1995; Henggeler, Schoenwald, Borduin, Rowland, & Cunningham, 1998; Liddle, 1995). Intervensi tersebut didapatkan dari sistem pemikiran keluarga, khususnya tentang terapi keluarga, tetapi secara eksklusif tidak bertalian dengan pengaruh di atas. Psikologi sosial dan perkembangan, psikopatologi perkembangan, seperti halnya interseksi proses psikofisiologi serta proses afektif dan kognitif (Gottman & Levensan, 1992; Parke, 1998) merupakan hal-hal diantara tingkat perhatian yang lainnya yang kini dapat dimasukkan dalam bidang khusus tersebut. Bidang penelitian dasar ini sangat menginformasikan perkembangan intervensi (Bray, 1995b; Liddle, Rowe, Diamond, Sesra, Schmidt, & Ettinger, 2000; Tolan, Guerra, & Kendall, 1995).
Berlanjut menjadi kebutuhan kesehatan mental signifikan yang tidak terpuaskan terhadap anak-anak dan para remaja. Penurunan yang tercatat dalam beberapa sektor generasi muda bangsa kita dan kebutuhan yang tidak terpuaskan ini membutuhkan adanya intervensi. Intervensi psikologi keluarga, yang menekankan pengintervensian dan pengevaluasian dalam beragam ekologi kehidupan remaja dan anak-anak, dapat memperkuat kontribusi psikologi kemasyarakatan.
Psikologi dapat juga menmberikan sumbangan pada pengetahuan pencegahan dan pelaksanaan secara umum. Menurut disainnya, intervensinya diupayakan untuk menghambat dan menilai pada latar belakang di mana remaja dan anak-anak berkembang serta dimana disfungsi perkembangannya semakin memburuk. Upaya untuk mengubah disfungsi dan proses perkembangannya pada latar yang penting ini telah menghasilkan ilmu pengetahuan tentang perkembangan disfungsi secara umum seperti halnya proses adaptasi normatif.
Bidang yang luas tentang pengetahuan intervensi telah membuat kemajuan yang signifikan pada dua dekade terakhir. Riset pelaksanaan dan pencegahannya kini dilakukan berdasarkan perangkat yang berkembang dengan baik, yang lebih tepat terhadap standarnya daripada pada di saat periode sejarah awalnya (Bryant, Windle, & West, 1997; Cole et al., 1993). Berpengalaman dengan dan belajar dari percobaan klinis dalam skala besar telah menghasilkan panduan penelitian (Carroll & Rounsaville, 1990; Elkin, Parloff, Hadley,, & Autry, 1985) – sependapat terhadap standar pelaksanaan penelitian percobaan klinis. Pengembangan metodologi baru, termasuk disain yang berbeda dan lebih banyak, analisis statistik (termasuk meta analisis), serta tipe pertanyaan-pertanyaan penelitian telah mengubah kualitas dan tipe penelitian terkini.
Penelitian klinis yang sekarang lebih berbeda daripada yang pernah ada. Melengkapi hasil percobaan dalam skala besar, studi proses penelitian berupaya
untuk memperjelas proses atau mekanismenya dengan perubahan yang terjadi (Greenberg & Pinsof, 1986). Riset klinis kontemporer menunjukkan tidak relevannya riset klinis dengan praktek klinis dalam dunia nyata. Seperangkat penyelidikan standar, yang diatur terhadap aktivitas yang berorientasi dengan memandang pembuktian dan penyebarannya secara empiris mendukung terapi yang telah dilakukan (Chambless, 1996). Pergerakan terapi yang secara empiris didukung telah mempengaruhi wacana umum tentang terapi dan telah melibatkan para pendonor penelitian, pembayar pihak ketiga, dan konsumen pelayanan, seperti halnya penyedia dan penguji penyedia. Dengan mempertimbangkan perhatian profesional yang dicurahkan untuk petunjuk praktek pengembangan pada suatu varietas permasalahan klinis dan kekacauannya (Akademi Psikiatri Remaja dan Anak-anak Amerika (AACAP), 1997) dan figur intervensi keluarga secara jelas dalam perawatan kekacauan remaja dan anak-anak seperti kurangnya perhatian kekacauan hiperaktivitas (ADHD), perilaku yang menyimpang, dan penyalahgunaan substansi (Pusat Perawatan Penyalahgunaan Substansi (CSAT), 1998; AACAP, 1997). Petunjuk perawatan bagi range permasalahan yang mirip lebih banyak tersedia daripada sebelumnya (misalnya homepage Lembaga Nasional untuk Penyalahgunaan Obat-obatan (NIDA) , Perawatan Generasi Muda Cannabis, Penelitian Multisitus, dan CSAT . Kemajuan ini dapat dianggap sebagai sebuah perkembangan berbasis luas bidangnya, yang tidak secara keseluruhan dilakukan atau koheren, dan masih tetap pergerakan pengembangan perawatan yang berubah. Yang menarik, pergerakan ini pencapaiannya sangat jauh yang meliputi keilmiahan, akademis dan jumlah perawatan yang diatur sejalan, mungkin keluar dari kebiasaan.
Dalam petunjuk dan standar pengembangan perawatan yang sudah ada (Kasdin, 1994), pengetahuan intervensi psikologi keluarga lebih baik dibandingkan dengan bidang khusus yang lainnya. Dekade yang lampau telah menunjukkan bahwa studi pencegahan keluarga dan perawatan yang berbasis keluarga dapat dilakukan, dan bisa dilakukan dengan sebuah cara yang sesuai dengan standar yang tepat terhadap pengetahuan intervensi kontemporer (Alexander et al., 1994; Stanton & Shadish, 1997). Tantangan pelaksanaan penelitian ini dapat ditanggulangi, dan kemajuan dalam pengetahuan intervensi psikologi keluarga ada banyak (Liddle, 1995).

Infrastruktur Penelitian                                                                                          

Penelitian kontemporer yang berorientasi pada keluarga secara signifikan memiliki kontribusi pada pandangan kita tentang hubungan disfungsional dan fungsional serta proses dalam perkawinan dan keluarga, seperti halnya bagaimana cara proses tersebut mempengaruhi penyesuaian orang dewasa, remaja dan anak-anak (Bray & Hetherington, 1993; Gottman, 1994; Jacob, 1987; Pinsof & Wynne, 1995). Lebih lanjut, sebagian dari penelitian ini seperti studi perkawinan yang dilakukan oleh Gottman (Gottman, 1994; Gottman, Ryan, Carrere, & Erley, bab 8, jilid ini), menggabungkan sistem yang beragam, dari biologis hingga interaksionalnya, ke dalam pemahaman hubungan perkawinan dan sebuah kemampuan untuk memperkirakan hasil hubungan tersebut. Jenis penelitian ini diperoleh dalam pengembangan berbagai jenis intervensi, yang secara umum digunakan dalam terapi keluarga dan perkawinan (Gottman, Notarius, Gonso & Markman, 1976, Markman & Hahlweg, 1993). Sebagai tambahan, penelitian transisi keluarga memberikan informasi yang banyak dibutuhkan tentang perubahan tidak normal dan normal yang terjadi pada seluruh siklus kehidupan keluarga dan pengaruh bahwa transisi tersebut terjadi pada orang dewasa dan anak-anak (Bray & Hetherington, 1993; Hetherington, 1989).
Psikolog keluarga juga menjadi instrumen dalam mempelajari bagimana terapi keluarga dan perkawinan dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan kesehatan dan psikologis yang lain. Sebagai contoh, beberapa peneliti menunjukkan bahwa terapi perkawinan efektif untuk mengatasi depresi (misalnya., Jacobson, Dobson, Fruzzetti, Schmaling, & Salusky; 1991; O’Leary & Beach, 1990), bahwa intervensi keluarga sangat berguna untuk mengatasi permasalahan perilaku remaja dan anak-anak (misalnya., Alexander & Parsons, 1982; Diamond, Serrano, Dickey, & Sonis, 1996; Liddle & Dakof, 1995); dan bahwa terapi keluarga dan perkawinan bermanfaat untuk kesembuhan terhadap permasalahan penyakit jantung (misalnya., Coyne & Smith, 1994), penyembuhan penyakit diabetes (misalnya, Drotar, 1992), dan mengatasi kanker (misalnya., Kazak & Nachman, 1991).
Kombinasi berbagai faktor, termasuk sebuah kelompok yang diperluas tentang riset penanggulangan, perkembangan dan kemajuaan dalam bidang yang diarahkan pada permasalahan keluarga dan perkawinan, serta kemajuan dalam aplikasi pengetahuan tersebut berdasarkan pada suatu range yang luas tentang permasalahan klinis yang diinteraksikan untuk menghasilkan suatu peningkatan dalam peluang pembiayaan riset intervensi yang memiliki fokus pada keluarga (misalnya., Institut Kesehatan Mental Nasional, Institut Nasional untuk Penyalahgunaan Obat-obatan, Pusat Penanggulangan Penyalahgunaan Substansi, dan Pusat Pencegahan Penyalahgunaan Substansi). Yayasan dan perwakilan negara menunjukkan perhatian yang kuat terhadap pembiayaan riset intervensi yang berorientasi pada keluarga. Peningkatan dukungan pembiayaan berlanjut dan memperluas banyak program penelitian dalam pengetahuan intervensi psikologi keluarga. Pelatihan penelitian dalam sub bidang khusus ini mempersiapkan sarjana karir yang awal dengan latar belakang riset yang dikhususkan pada karir dalam riset intervensi yang berorientasi pada keluarga (misalnya., Konsorsium Postdoctoral Keluarga NIMH; Liddle, 1994).
Jumlah dan ragam penelitian intervensi yang berorientasi pada keluarga terus berkembang (Ozechowski & Liddle, 2000; Shadish et al., 1993). Sebuah monografi meninjau sebagian dari banyak bidang yang sedapat mungkin ada penelitian intervensinya (Pinsof & Wynne, 1995). Tinjauan ini merangkum penemuan penelitian intervensi keluarga di seluruh ragam bidang cakupannya, termasuk penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol, penyimpangan perilaku, permasalahan perkawinan, permasalahan kesehatan fisik, dan banyak penyakit mental. Kesimpulan dari review tersebut adalah bahwa intervensi yang berorientasi pada keluarga efektif dan berguna dalam menganggulangi suatu range yang luas terhadap permasalahan keluarga dan individu.

Kualitas dan Sifat Penelitian                                                                                   

Penelitian dalam pencegahan dan intervensi penanggulangan yang berbasis keluarga sesuai dengan standar kontemporer pengetahuan intervensi. Penelitiannya berbasis teori (misalnya, suatu teori tingkah laku normatif dan disfungsi menjadi petunjuk penilaian dan disain intervensi). Riset psikologis dasar pada aspek tertentu terhadap perkembangannya (misalnya, kesadaran sosial, pengaruh peraturan atau pengaruh kawan dalam mencerna keyakinan antisosial) menginformasikan perkembangan intervensi. Penelitian ini mengevaluasi pengaruh intervensi pada populasi klinis terhadap ras dan etnisitas yang bermacam-macam, sehingga menunjukkan sebagian keterbatasan riset dasar dan penanggulangan sebelumnya tentang contoh yang memiliki keterbatasan (Henggeler et al., 1998; Szapocznik et al., 1988).
Pengetahuan intervensi psikologi keluarga perlu dicontoh dalam usahanya untuk menghubungkan dan menggunakan pengetahuan terapan dan dasar pada setiap tingkat evaluasi dan perkembangan intervensinya. Kerangka kerja faktor protektif dan resikonya, pengembangan psikopatologi, serta psikologi sosial dan pengembangannya merupakan bidang utama yang digunakan untuk disain intervensi kontemporer seperti halnya untuk memberikan arah penelitiannya (Liddle, Rowe, Dakof, & Lyke, 1998).
Penelitian psikologi keluarga membutuhkan berbagai jenis metodologi kualitatif dan kuantitatif (Bray, 1995a). Investigasi pengetahuan dasar dalam proses perkawinan dan keluarga termasuk metode non eksperimental maupun eksperimental serta suatu vaiasi teknik penilaian, termasuk survey individu tentang keluarga mereka, laporan diri dari anggota keluarga yang banyak, observasi dan tingkat interaksi keluarga, dan penilaian psikologi selama interaksi keluarga (Bray, 1995b). Sebuah faktor yang membatasinya adalah kurangnya teori penyatuan fungsi keluarga (Bray, 1995b). Tidak ada konsensus tentang pendefinisian apakah hubungan disfungsional keluarga atau kesehatan adalah atau bahkan merupakan proses pokok yang perlu diperkirakan. Selanjutnya tidak ada sistem diagnostik yang ditentukan, seperti DSM-IV atau sistem ICD, untuk digunakan dalam permasalahan keluarga dan perkawinan. Masing-masing pendekatan penelitian ini membutuhkan metode statistik untuk menganalisa data dari sumber-sumber yang banyak (misalnya, anggota keluarga, penilai terlatih) dan metodenya (laporan diri, observasi tingkah laku) dan untuk menggabungkan data melalui cara yang penuh arti dalam memahami hubungan keluarga (Cole & McPherson, 1993).
Penelitian pada intervensi psikologi keluarga memiliki permasalahan yang sama seperti hasil penelitian psikologi klinis yang lainnya, dengan tujuan akhir menentukan perawatan yang mana yang paling efektif (Bray, 1995a). Juga diperumit dengan keterangan bahwa psikopatologi tidak ditinjau seperti dalam seorang individu dan fokus penganggulangannya biasanya pada individu yang banyak, interaksinya, dan dalam konteks waktu interaksi sosial (misalnya sekolah, rumah sakit). Sehingga, hasil dari perawatan yang berhasil tidak hanya mengubah perilaku dari pasien yang dikenali tetapi juga mengubah interaksi yang berhubungan dengan permasalahan perilaku atau kelembagaan sosial yang memiliki pengaruh terhadap permasalahan tingkah laku (misalnya sekolah, sistem hukum anak-anak).
Ini merupakan inti yang belum menjadi permasalahan kompleks. Sebagai contoh, penelitian pada perkawinan dan perceraian menunjukkan bahwa suami-istri seringkali menghubungkan persepsi yang berbeda terhadap hubungan perkawinan yang mereka deskripsikan sebagai pernikahan “nya” atau perceraian “nya” (Hetherington, 1989). Oleh karena itu, begitu menentukan bila sebuah penanggulangan yang efektif perlu menggabungkan dan menyelesaikan perbedaan persepsi semacam itu dengan interaksi perilaku yang prediktif terhadap kepuasan perkawinan. Lagipula fokus penelitian intervensi psikologi keluarga telah jauh dari sekedar studi perbandingan antara penanggulangan yang berbeda untuk memahami proses penting mana yang menyebabkan perubahan teraputis (Friedlander, 1998; Jacobson & Addis, 1993; Pinsof, 1992).
Juga penting baik dalam proses maupun hasil penelitian dasar untuk mempertimbangkan sifat timbal balik dan dinamikanya terhadap hubungan keluarga (Bray, 1995a). Memahami bagaimana perubahan keluarga dan apa perubahan peran yang terjadi dalam fungsi keluarga yang selanjutnya mengacaukan penelitian dalam bidang ini. Kebanyakan metode statistik tradisional berdasarkan pada pendekatan matematis, linear yang menjelaskan hubungan keluarga pada kurun waktu tersendiri. Sebaliknya, sistem teori yang sifatnya sirkular dan non linear serta menekankan sifat yang terus menerus terhadap pengaruh dan hubungan yang mutual pada variasi aspek sistem. Metodologi yang menunjukkan perubahan proses, dan khususnya sifat yang berbanding terbalik terhadap perubahan dalam keluarga penting untuk penelitian pada psikologi keluarga di masa yang akan datang. Metodologi ini mencakup pemodelan matematis non linear (Cook et al., 1995; Gottman et al., bab 8, jilid ini) pemodelan multilevel linear, struktural dan hirarki (Bryk & Raudenbush, 1992) dan aplikasinya pada perubahan penelitian sepanjang waktu dan bagaimana berbagai cara perubahan yang mungkin berhubungan dengan hasil yang beragam (Raudenbush, Brennan, & Barnett, 1995). Penggunaan metodologi inovatif tersebut memungkinkan kita untuk menunjukkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak dipertanyakan sebelumnya.
Kemanjuran, keefektifan dan proses pertanyaan terapi kini dipertanyakan dalam percobaan klinis tunggal dalam skala besar (Clarke, 1995). Fitur desain yang dapat dicontoh secara umum juga meliputi perhatian kepada banyak orang, banyak tingkat dan penilaian banyak konteks terhadap berbagai kurun waktu, termasuk perluasan periode yang mengikutinya (Borkovec, 1993). Penelitian peralatan penilaian penurunan gejala seperti halnya peningkatan atau perubahan dalam fungsi adaptif atau prososial, seperti kehadiran sekolah atau tingkat (Kazdin, 1994; Liddle & Hogue, 2000). Intervensinya kini dapat ditentukan dengan banyak perincian. Hal ini bisa dipertimbangkan secara mengesankan, dengan memandang bagaimana intervensinya berubah selama dekade terakhir. Model intervensi kompleks telah dikembangkan, dan banyak diantaranya dapat dianggap merupakan kombinasi intervensi. Model baru ini komprehensif dalam cakupannya dan dimaksudkan untuk menunjukkan range penurunan perkembangan dan fungsi pada lingkungan, keluarga dan generasi muda yang dipengaruhi. Walaupun penggunaan petunjuk perawatan dan diseminasi harus dipertimbangkan pada tingkat yang awal, petunjuknya semakin banyak tersedia melalui berbagai sumber (misalnya, penerbit komersial (Henggeler et al., 1998; Liddle, sedang diterbitkan) dan wakil pendanaan seperti Gerakan Perawatan Pusat Penanggulangan Penyalahgunaan Substansi Generasi Muda Cannabis dan Institut Nasional Penyalahgunaan Obat-obatan).
Penanggulangan kontemporer ini yang berbasis secara teoritis disesuaikan menurut faktor kepentingan kontekstual seperti kultur (Santisteban, Muir-Malcolm, Mitrani, & Szapocznik, bab 16, jilid ini), menggunakan penelitian dasar (Liddle et al 1998), pada prinsipnya dikendalikan (Henggeler et al., 1998; Liddle et al., 2001) dan dilakukan lebih berdasarkan pada tingkat/ urutan intervensi tujuan terapi (Alexander & Barton, 1980). Pendekatan intervensi memiliki target proses dan karakteristik yang berhubungan dengan disfungsi. Pemakaian penelitian Szapocznik dan koleganya serta Liddle dan koleganya, sebagai contoh, menggabungkan pengetahuan proses kultural dengan metode pemakaian terapi keluarga untuk secara berhasil menciptakan dan menguji kekhususan, strategi pemakaian yang menginformasikan metode klinis dan kultur (Diamond, Liddle, Hogue, & Dakof, 1999; Jackson-Gilfort, Liddle, Dakof, & Tejeda, sedang diterbitkan; Santisteban, Szapocznik, Kurtines, Murray, & LaPerriere, 1996; Szapocznik et al., 1988).
Ahli terapi dapat berpikir untuk mengikuti dan mengimplementasikan intervensi komprehensif, kompleks tersebut (Hogue et al., 1998), dan pelatihan psikologi keluarga dan model supervisi telah dikembangkan untuk menyempurnakannya (Green, 1985; Liddle, Becker, & Diamond, 1997). Lebih lanjut, penelitian ini mulai memunculkan konfirmasi pentingnya mengikuti perkembangan yang baik, yang sebelumnya dilaksanakan, dan intervensi yang berhasil (Henggeler, 1994; Liddle, 2000). Intervensi psikologi keluarga tidak dapat dikembangkan hanya pada petunjuknya saja, karena secara berhasil menjadi subjek pada jenis yang sama terhadap penyesuaian standar yang mengikuti (peralatan dan penelitian yang mengikutinya) sebagaimana model psikoterapi individu (Hogue, Liddle, & Rowe, 1996).

Tantangan dan Arah Masa Depan                                                                        

Walaupun bidang psikologi keluarga telah menciptakan awal yang mengesankan dalam menambah pemahaman kita terhadap proses keluarga dan perkawinan serta hasilnya dari intervensi, masih banyak yang harus dipelajari tentang intervensi maupun proses dasar berkeluarga untuk mengatasi permasalahan individu, perkawinan dan keluarga. Untuk kemajuan yang lebih lanjut, bidang tersebut perlu mengembangkan standar penilaian dan mencapai kesepakatan pada konsep pokok penelitian. Bidang psikofisiologi memberikan manfaat yang besar dalam upaya penelitian setelah mengembangkan standar pengukuran proses dasar psikologi. Ada proses keluarga yang konsisten dan penting (misalnya komunikasi dan konflik) yang telah diidentifikasi melalui penelitianm dan standarisasi pengukuran yang dapat digunakan dalam penelitian psikologi keluarga yang diperlukan (Bray, 1995b). Diskusi nasional para peneliti dalam berbagai bidang harus bersama-sama menghasilkan untuk mengidentifikasi proses penting ini dan untuk mengembangkan standar pengukuran.
Penelitian dasar dalam semua bidang yang mengidentifikasikan pola hubungan keluarga dan perkawinan yang berkaitan dengan pengembangan permasalahan masih dibutuhkan. Secara khusus, banyak penelitian yang diperlukan pada keluarga yang beranggotakan individu yang lebih tua dan remaha. Banyak penelitian yang dibutuhkan pada keluarga yang mengalami penyakit kronis dan akut seperti HIV/ AIDS, kanker, gangguan fungsi jantung dan trauma, sebagai tambahan pada banyak bidang kesehatan mental tradisional seperti permasalahan perilaku remaja, ADHD, penyalahgunaan obat-obatan lain dan alkohol, serta depresi masa kanak-kanak.
Penelitian di masa datang yang mengakui adanya keanekaragaman keluarga modern adalah penting. Keanekaragaman termasuk perbedaan sebagai akibat dari struktur keluarga yang bervariasi (misalnya, keluarga dengan orang tua tunggal, keluarga sambung), minoritas etnis dan perbedaan budaya, serta keluarga lesbian dan gay. Kebanyakan penelitian pada proses keluarga dan perkawinan serta hasilnya berdasarkan pada golongan Kulit Putih, keluarga kelas menengah, belum mencapai segmen yang berkembang pesat dari populasi kita yang merupakan minoritas etnis, seperti masyarakat keturunan Spanyol, dan keluarga-keluarga ini secara terus menerus mengalami permasalahan psikososial tingkat tinggi. Hanya ada penelitian yang terbatas pada apakah peralatan dan perlengkapan penilaian keluarga kita dapat diterapkan pada kelompok etnis tersebut, dan bahkan sedikit penelitian pada apakah intervensi kita berfungsi pada keluarga semacam itu (Bray, 1995b; Bray & Jouriles, 1995).
Keluarga Amerika juga beragam, dalam pengertian struktur dan fungsinya (Bray & Hetherington, 1993). Tingginya tingkat perceraian, menikah kembali, dan bayi yang lahir dari ibu yang belum menikah serta catatan perbedaan dalam proses keluarga pada tipe keluarga ini bila dibandingkan dengan keluarga dengan inti dua orang tua mengakibatkan naiknya kebutuhan khusus terhadap intervensi pada jenis keluarga tersebut. Sekali lagi, hanya ada penelitian yang sedikit pada intervensi yang didisain untuk mengurangi perceraian atau untuk mencegah permasalahan yang disebabkan oleh transisi keluarga seperti ini.
Walaupun penemuan yang sejauh ini telah menunjukkan bahwa intervensi psikologi keluarga dapat efektif bahkan bila dibandingkan dengan intervensi yang berorientasi bukan pada keluarga, banyak teka teki dan celah berkaitan dengan penelitian berbasis hasil klinis semacam ini yang berbekas (Pinsof & Wynne, 1995; Shadish et al., 1993). Seiring dengan banyaknya tindakan memaksan dan jumlah pada konsumsi data penelitian hasil, permasalahannya adalah bagaimana memuaskannya kita harus berada pada tingkat hasil yang diperoleh sebelum menentukannya. Pada dasarnya, poin ini bersinggungan dengan evolusi pertanyaan seperti Apakah intervensi tersebut efektif? Lingkungan apakah yang di dalamnya intervensi tersebut bisa efektif? Apakah cukup efektif? Pada saat penelitian menambahkan penilaian yang lebih prososial dalam urutannya sementara melanjutkan penilaian penurunan gejala, akankah peningkatan fungsi dan remediasi pelemahanannya memberikan penjelasan, dalam beberapa kasus, seberapa mahalkah dan bukan merupakan intervensi secara umum? Topik tentang kemampuan memindahkan pada suatu model merupakan salah satu dari banyak permasalahan penelitian yang dihadapi oleh intervensi psikologi keluarga. Permasalahan ini sangat bertentangan dengan permasalahan kebijakan, pembuat keputusan, dan perencana program.
Realita ekonomi dalam peletakan perawatan kesehatan mental dapat mempengaruhi kemauan pemrogram untuk mengadopsikan perawatan, bahkan perawatan yang benar-benar terbukti berhasil. Proses penelitian, dan khususnya penelitian yang dapat menyingkap misteri tentang mengapa dan bagaimana perubahan terjadi (Friedlander, 1998), telah dan akan dilanjutkan menjadi bidang yang penting terhadap pengembangan psikologi keluarga. Secara khusus juga sama seperti jenis penelitian yang baru, sebagian karena alasan yang berhubungan dengan pendanaan (penelitian percobaan klinis yang dipertanyakan untuk menentukan besarnya dana yang dibutuhkan), dilanjutkan pada perkembangan sepanjang lintasan integratifnya. Dengan kata lain, penelitian saat ini, seperti model terapi yang kebanyakan merupakan upaya untuk mengevaluasi, menjadi lebih integratif – menggabungkan jenis metodologi dan disain penelitian yang berbeda, serta gaya pertanyaan penelitian yang berbeda dalam proyek atau proposal tunggal. Hanya seperti kekuatan integrasi saja membantu untuk mematahkan batas-batas ideologis dalam lingkup pengembangan terapi, hal yang sama terjadi dalam studi penelitian intervensi dan terapi. Pergerakan intervensi penanggulangan, bersama beberapa petunjuk awalnya kini menjadi jelas (Kazdin, 1994), sepertinya akan menjadi kekuatan pengatur terbesar pengetahuan intervensi secara umum dan pada psikologi keluarga. Tingkat dimana kerangka kerja seperti yang dikemukakan oleh Kazdin mungkin memerlukan adaptasi untuk menyesuaikan jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti psikologi keluarga masih harus ditentukan.
Ada sejumlah penelitian penting selama dekade terakhir yang mengarah pada pentingnya pencegahan permasalahan keluarga dan perkawinan (Cole et al., 1993). Penelitian Markman (Markman & Hahlweg, 1993; Renick, Blumberg, & Markman, 1992) menggunakan Program Peningkatan Hubungan dan Pencegahan (PREP) memberikan data yang sangat menjanjikan pada pencegahan konflik perkawinan dan perceraian. Seperti yang kami identifikasikan sebelumnya tentang permasalahan keluarga, tantangannya adalah dalam mengembangkan program yang dapat menghalangi perkembangan lebih lanjut terhadap tipe permasalahan ini. Ini seringkali membutuhkan penelitian longitudinal terhadap sampel klinis dan normatif untuk menentukan faktor resiko dan proses yang mengarah pada penyesuaian normal dan permasalahan. (Baer & Bray, 1999).

 

Kesimpulan                                                                                                               

Sudah jelas bahwa banyak perhatian yang diperlukan untuk mengembangkan pengalaman metodologi yang dapat menangkap fenomena yang bervariasi dan kaya terhadap hubungan keluarga (Bray, 1995a). Ada banyak metodologi yang baru dan menjanjikan yang sedang dilaksanakan, tetapi lebih banyak pendanaan yang dibutuhkan untuk melanjutkan dan memperluas penelitian ini. Secara spesifik, penelitian yang lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan takaran yang valid dan dapat diandalkan sehingga bisa diterapkan pada keaneka ragaman keluarga seperti halnya metodologi yang dapat mempertimbangkan pola hubungan dan variasi struktur keluarga. Kita juga membutuhkan cara pengembangan yang berhasil untuk perekrutan dan penguasaan partisipan dalam penelitian longitudinal, khususnya dari etnis yang berbeda dan latar belakang sosioekonomis, serta prosedur untuk menerapkannya pada data dan metode yang bervariasi dari anggota keluarga yang banyak. Akhirnya, sebagai intervensi yang berbasis keluarga menjadi berbasis lebih meluas dan komprehensif, pertanyaan tentang batas-batas kompleksitas dan komprehensif masih berbekas.

Daftar Pustaka

Alexander, J. F, <Si Barton, C. (1980). Intervention with delinquents and their families: Clinical, methodological, and conceptual issues. In J. Vincent (Ed.), Advances in family intervention, assessment and theory. Greenwich, CT: JAI Press.
Alexander, J. F, Holtzworth-Munroe, A., <Sr Jameson, P B. (1994). Research on the process and outcome of marriage and family therapy. In, A. E. Bergin & S. L. Garfield (Eds.), Handbook of psychotherapy and behavior change (4th ed., pp. 595-630). New York: Wiley.
Alexander, J. F, <Sr Parsons, B. V (1982). Functional family therapy. Belmont, CA: Brooks/ Cole.
American Academy of Child and Adolescent Psychiatry. (1997). Practice parameters for the assessment and treatment of children and adolescents with substance use dis­orders. Journal of American Child and Adolescent Psychiatry, 36(Suppl.), 140-156.
Baer, P E., <Sr Bray, J. H. (1999). Adolescent individuation and alcohol usage. Journal of Studies on Alcohol, 13, 52-62.
Borkovec, T. D. (1993). Between-group therapy outcome research: Design and meth­odology. In L. S. Onken, J. D. Blaine, & J. J. Boren (Eds.), Behavioral treatments for drug abuse and dependence (pp. 249-289). Rockville, MD: National Institute on Drug Abuse.
Bray, J. H. (1995a). Methodological advances in family psychology. Journal of Family Psychology, 9, 107-109.
Bray, J. H. (1995b). Family assessment: Current issues in evaluating families. Family Relations, 44, 469-477.
Bray, J. H., <Sr Hetherington, E. M (1993). Families in transition: Introduction and overview. Journal of Family Psychology, 7, 3-8.
Bray, J. H., Srjouriles, E. (1995). Treatment of marital conflict and prevention of divorce. Journal of Marital and* Family Therapy, 21, 461-473.
Bronfenbrenner, U. (1979). The ecology of human development: Experiments by nature and design. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Bryant, K. J., Windle, M., & West, S. G. (Eds.). (1997). The science of prevention: Meth­odological advances from alcohol and substance abuse research. Washington, DC: Amer­ican Psychological Association.
Bryk, A. S., <Sr Raudenbush, S. W (1992). Hierarchical linear models: Applications and data analysis techniques. Newbury Park, CA: Sage.
Carroll, K. M., & Rounsaville, B. J. (1990). Can a technology model of psychotherapy be applied to cocaine abuse treatment? In L Onken <Sr J. Blaine (Eds.), Psychother­apy and counseling in the treatment of drug abuse (pp. 79-94; NIDA Research Mono­graph 104). Washington, DC: U.S. Government Printing Office.
Center for Substance Abuse Treatment. (1998). Guidelines for adolescent drug abuse treat­ment (Treatment improvement series). Rockville, MD: Author.
Chambless, D. L (1996). In defense of dissemination of empirically supported psycho­logical interventions. Clinical Psychology: Science and Practice, 3, 230—235.
Clarke, G. N. (1995). Improving the transition from basic efficacy research to effective­ness studies: Methodological issues and procedures. Journal of Consulting and Clin­ical Psychology, 63, 718-725.
Coie, J. D., Watt, N. R., West, S. G., Hawkins, J. D., Asamow, J. R., Markman, J. J., Ramey, S. L, Shure, M. B., <Sr Long, B. (1993). The science of prevention: A con­ceptual framework and some directions for a national research program. American Psychologist, 48, 1013-1022.
Cole, D. A., & McPherson, A. E. (1993). Relation of family subsystems to adolescent depression: Implementing a new family assessment strategy. Journal of Family Psy­chology, 7, 119-133.
Cook, J., Tyson, R., White, J., Rushe, R., Gottman, J., & Murray, J. (1995). The math­ematics of marital conflict: Qualitative dynamic mathematical modeling of marital interaction. Journal of Family Psychology, 9, 110-130.
Coyne, J. C, <Sr Smith, S. A. F (1994). Couples coping with a myocardial infarction: Contextual perspective on patient self-efficacy Journal of Family Psychology, 8, 43-54.
Diamond, G. M., Liddle, H. A., Hogue, A., & Dakof, G. A. (1999). Alliance building interventions with adolescents in family therapy: A process study. Psychotherapy: Theory, Research, Practice, & Training, 36, 355-368.
Diamond, G. S.. Serrano. A. C, Dickey, M., & Sonis, W. A. (1996). Current status of family-based outcome and process research. Journal of American Academy on Child and Adolescent Psychiatry, 35, 6-16.
Drotar, D. (1992). Integrating theory and practice in psychological intervention with families of children with chronic illness. In T. J. Akamatsu, M. A. P. Stephens, S. E. Hobfoll, & J. H. Crowther (Eds.), Family health psychology (pp. 175-192). Wash­ington, DC: Hemisphere.
Elkin, i., Parloff, M. B., Hadley, W. W, & Autry, J. H. (1985). N1MH Treatment of Depression Collaborative Research Program: Background and research plan. Ar­chives of General Psychiatry, 42, 305-316.
Forgatch, M. S., Patterson, G. R., & Ray, J. A. (1995). Divorce and boys' adjustment problems: Two paths with a single model. In E. M. Hetherington & E. A. Blechman (Eds.), Stress, coping, and resiliency in children and families (pp. 67-105). Hillsdale, NJ: Erlbaum.
Friedlander, M. (1998). Family therapy process research. In M. Nichols <Sr R. Schwartz (Eds.), Family therapy (4th ed., pp. 503-534). Needham Heights, MA: Allyn &r Bacon.
Gottman, J. M. (1994). Why marriages succeed or fail. New York: Simon & Schuster.
Gottman, J. M., Notarius, C., Gonso, J., &r Markman, H. (1976). A couple's guide to communication. Champaign, IL: Research Press.
Gottman, J. M., <Sr Levenson, R. W (1992). Marital processes predictive of later disso­lution: Behavior, physiology, and health. Journal of Personality cV Social Psychology, 63, 221-234.
Gottman, J. M., Swanson, C., <Sr Murray, J. (1999). The mathematics of marital conflict: Dynamic mathematical nonlinear modeling of newlywed marital interaction. Journal of Family Psychology, 13, 3-19.
Green, B. J. (1985). System intervention in the schools. In M. P Mirkin & S. L. Korman (Eds.), Handbook of adolescent and family therapy (pp. 193-206). New York: Gardner.
Greenberg, L. S., & Pinsof, W. M. (1986). Process research: Current trends and future perspectives. In L. S. Greenberg & W M. Pinsof (Eds.), The psychotherapeutic process: A research handbook (pp. 3-20). New York: Guilford Press.
Haynes, S. (1992). Models of causality in psychopathology: Toward dynamic, synthetic, and nonlinear models of behavior disorders. Needham Heights, MA: Allyn & Bacon.
Henggeler, S. W (1994). A consensus: Conclusions on the APA task force report on innovative models of mental health services for children, adolescents, and their families. Journal of Clinical Child Psychology1, 23, 3-6.
Henggeler, S. W, Schoenwald, S. K., Borduin, C. M., Rowland, M. D., & Cunningham, P B. (1998). Multisystemic treatment of antisocial behavior in children and adolescents. New York: Guilford Press.
Hetherington, E. M. (1989). Coping with family transitions: Winners, losers, and sur­vivors. Child Development, 60, 1-14.
Hogue, A., Liddle, H. A., & Rowe, C. (1996). Treatment adherence process research in family therapy: A rationale and some practical guidelines. Psychotherapy, 33, 332-345.
Hogue, A., Liddle, H. A., Rowe, C, Turner, R. M., Dakof, G. A., & Lapann, K. (1998). Treatment adherence and differentiation in individual versus family therapy. Journal of Counseling Psychology, 45, 104-114.
Jackson-Gilfort, A., Liddle, H. A., Dakof, G., & Tejeda, M. (in press). The relationship of cultural theme discussion to engagement with a clinical sample of substance abusing, African American male adolescents in family therapy. Journal of Black Psy­chology.
Jacob, T. (Ed.). (1987). Family interaction and psychopathology: Theories, methods, and findings. New York: Plenum Press.
Jacobson, N. S., <Sr Addis, M. E. (1993). Research on couples and couple therapy: What do we know? Where are we going? Journal of Consulting and Clinical Psychology, 61, 85-93.
Jacobson, N. S., Dobson, K., Fruzzetti, A., Schmaling, K. B., & Salusky, S. (1991). Marital therapy as a treatment for depression, journal of Consulting and Clinical Psychology, 59, 547-557.
Kazak, A., & Nachman, G. (1991). Family research on childhood chronic illness: Pe-diatric oncology as an example. Journal of Family Psychology, 4, 462-483.
Kazdin, A. E. (1994). Psychotherapy for children and adolescents. In A. E. Bergin <Sr S. L. Garfield (Eds.), Handbook of psychotherapy and behavior change (4th ed., pp. 543-594). New York: Wiley.
Liddle, H. A. (1994). Research training in adolescent drug abuse intervention. Rockville, MD: National Institute on Drug Abuse (Grant No. 2 T32 DA07297-06).
Liddle, H. A. (1995). Conceptual and clinical dimensions of a multidimensional, multi-systems engagement strategy in family-based adolescent treatment. Psychotherapy: Theory, Research, Practice, and Training, 32, 39-58.
Liddle, H. A. (2001). Multidimensional family therapy treatment (MDFT) for adolescent cannabis users. (Volume 5 of the Cannabis Youth Treatment (CYT) manual series). Rock­ville, MD: Center for Substance Abuse Treatment, Substance Abuse and Mental Health Services Administration.
Liddle, H. A. (in press). Theory development in a family-based therapy for adolescent drug abuse. Journal of Clinical Child Psychology.
Liddle, H. A., Becker, D., & Diamond, G. M. (1997). Family therapy supervision. In C. Watkins (Ed.), Psychotherapy supervision (pp. 400-418). New York: Wiley.
Liddle, H. A., <Sr Dakof, G. A. (1995). Family-based treatments for adolescent drug abuse: State of the science. In E. Rahdert & D. Czechowicz (Eds.), Adolescent drug abuse: Clinical assessment and therapeutic interventions (NIDA Research Monograph No. 156, pp. 218-254). Rockville, MD: National Institute on Drug Abuse.
Liddle, H. A., <Sr Hogue, A. (2000). A developmental, family-based, ecological preventive intervention for antisocial behavior in high-risk adolescents. Journal of Marital and Family Therapy, 26(3), 265-280.
Liddle, H. A., Rowe, C. L, Dakof, G., &r Lyke, J. (1998). Translating parenting research
into clinical interventions for families of adolescents. Clinical Child Psychology and Psychiatry, 3, 419-443.
Liddle, H. A., Rowe, C, Diamond, G. M., Sessa, E. Schmidt, S., & Ettinger, D. (2000). Towards a developmental family therapy: The clinical utility of adolescent devel­opment research. Journal of Marital and Family Therapy, 26(4), 491-505.
Markman, H. J., & Hahlweg, K. (1993). The prediction and prevention of marital dis­tress: An international perspective. Clinical Psychology Review, 13, 29-43.
O'Leary, K. D., & Beach, S. R. H. (1990). Marital therapy: A viable treatment for de­pression and marital discord. American Journal of Psychiatry, 147, 183-186.
Ozechowski, T., & Liddle, H. A. (2000). Family-based therapy for adolescent drug abuse: Knowns and unknowns. Clinical Child and Family Psychology Review, 3(4), 269-298.
Parke, R. D. (1998). Editorial. Journal of Family Psychology, 12. 3-6.
Pinsof, W. M. (1992), Toward a scientific paradigm for family psychology: The integra-tive process systems perspective. Journal of Family Psychology, 5, 432-447.
Pinsof, W. M., & Wynne, L. (1995). The effectiveness and efficacy of marital and family therapy. Journal of Marital and Family Therapy, 21, 339-623.
Raudenbush, S. W, Brennan, R. T, and Barnett, R. C (1995). A multivariate hierarchical model for studying psychological change within married couples. Journal of Family Psychology, 9, 161-174.
Renick, M. J., Blumberg, S. L., & Markman, H. J. (1992). The Prevention and Rela­tionship Enhancement Program (PREP): An empirically based preventive interven­tion program for couples. Family Relations, 41, 141-147.
Santisteban, D., Szapocznik, J., Kurtines, W. M., Murray, E. J., & LaPerriere, A. (1996). Efficacy of intervention for engaging youth and families into treatment and some variables that may contribute to differential effectiveness. Journal of Family Psychol­ogy, 10, 35-44.
Shadish, W. R., Montgomery, L. M., Wilson, P., Wilson, M. R., Bright, 1., & Okwumabua, T. (1993). Effects of family and marital psychotherapies: A meta-analysis. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 61, 992-1002.
Stanton, M. D., &r Shadish, W. R. (1997). Outcome, attrition, and family-couples treat­ment for drug abuse: A meta-analysis and review of the controlled, comparative studies. Psychological Bulletin, 122, 170-191.
Szapocznik, J., Perez-Vidal, A., Brickman, A. L., Foote, F. H., Santisteban, D., Hervis, O., & Kurtines, W. (1988). Engaging adolescent drug abusers and their families in treatment: A strategic structural systems approach. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 56, 552-557.
Tolan, P. H., Guerra, N. G., & Kendall, P. C. (1995). A developmental-ecological per­spective on antisocial behavior in children and adolescents: Toward a unified risk and intervention framework. Journal of Consulting and Clinical Psychology,63,579-584.  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar